Kamis, 22 November 2012

Budidaya Kopi

I. PERSIAPAN LAHAN 
  • Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
  • Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
  • Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam

  • III. PEMBIBITAN
  • Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
  • Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
  • Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh.
  • Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah.
  • Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan.
  • Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan.
  • Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut.
  • Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam.

III. PENANAMAN 
  • Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
  • Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
  • Lakukan penyiraman tanah setelah tanam.
  • Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.
IV. PENYULAMAN
  • Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
  • Penyulaman dilakukan awal musim hujan.
V. PENYIRAMAN
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau

VI. PEMUPUKAN
  • Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
  • Setelah pemupukan sebaiknya disiram.
VII. PEMANGKASAN
Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak. Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan

VIII. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A. H A M A

  1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian.
  2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
  3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONABVR atau PENTANA + AERO 810secara bergantian.
B. PENYAKIT
  1. Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix, preventif semprotkan Natural GLIO.
  2. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO +POC NASA.
  3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes danR. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO.
  4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Natural GLIO.
  5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO.
  6. Penyakit mati ujung pada ranting.PenyebabnyaRhizoctonia. Preventif gunakan Natural GLIO.
IX. P A N E N
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.

X. PENGOLAHAN HASIL
Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.




Selasa, 20 November 2012

Sejarah Kopi Di Indonesia



Kopi memiliki sejarah yang panjang dan penting di Indonesia. Kopi pun sudah mempengaruhi perekonomian dan budaya di Indonesia. Letak geografis dan iklim di Indonesia cocok untuk bercocok tanam kopi terutama jenis Robusta dan Arabika.

Kopi berasal dari bahasa Turki yaitu "kahveh" kemudian menjadi "koffie" dalam bahasa Belanda. Seiring datangnya para Kolonial Belanda di Indonesia, lambat laun orang Indonesia menyebutnya "kopi" hingga saat ini.

Senin, 05 November 2012

Pengertian tentang Kopi

Biji kopi berasal dari dataran tingi Ethiopia, dan mulai populer setelah orang-orang Barat mengkonsumsi dan mengembangkan perkebunan kopi. Di Indonesia pun budaya 'ngopi' sudah cukup diminati oleh pecinta kopi. Apalagi setelah munculnya berbagai macam minuman yang diciptakan dari bahan dasar kopi seperti Moccha, Cappucino, dll. Saat ini pun telah banyak kedai-kedai kopi terkenal seperti halnya starbuck yang membuat ekperimen sendiri pembuatan coffe sehingga menarik pencinta kopi.